Siaran Pers
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2024 Diluncurkan: Ilmu Terbaru untuk Memperkuat Ketahanan Infrastruktur Nasional
Jakarta, 21 November 2025.
Indonesia hidup di atas cincin api yang tak pernah tidur. Wilayah negara kita tercatat sebagai pemegang rekor aktivitas seismik tertinggi di dunia. Berita gempa bumi disertai dengan korban jiwa dan kerugian material tak henti-hentinya tersaji di media massa. Masih lekat dalam ingatan - sejak 2017 Peta Gempa Indonesia pertama kali diluncurkan - beberapa gempa besar terjadi di Lombok, Palu, Ambon, Mamuju, dan Cianjur. Risiko gempa terus mengancam kawasan tanah air. Setiap gempa yang terjadi selalu mengingatkan kita bahwa keselamatan jutaan warga bergantung pada keputusan yang kita buat hari ini.
Atas dasar pertimbangan itu, disertai dengan mandat ilmiah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), sebagai organisasi independen yang menghimpun ilmuwan terkemuka di Indonesia – seperti yang diamanatkan dalam UU 8/1990 tentang AIPI – diberi tugas untuk memberikan saran, pendapat dan pertimbangan mengenai pemanfaatan iptek kepada pemerintah dan masyarakat. Kontribusi ilmiah para ilmuwan itu diwujudkan dalam memberikan pendapat dan pertimbangan mengenai arah pemanfaatan iptek untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan kondisi kegempaan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya dan resiko gempa yang dapat mengganggu kehidupan bangsa dan negara, dan untuk peningkatan ketahanan nasional terhadap bencana.
Dengan membawa pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2024, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bersama Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN)–Kementerian Pekerjaan Umum, Institut Teknologi Bandung (ITB), Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) menggelar kegiatan sosialisasi bertema “Dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Terkini ke Ketahanan Infrastruktur: Strategi Mitigasi Risiko Gempa.”
Kegiatan sosialisasi ini akan dihelat pada Selasa, 25 November 2025, pukul 09.00 – 13.00 WIB, secara luring di Auditorium Lantai 2, Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jln. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta. memaparkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2024, sebuah pemutakhiran komprehensif yang menjadi acuan nasional untuk desain bangunan dan infrastruktur tahan gempa.
Peta terbaru memutakhirkan data penting dari Peta Gempa Indonesia 2017 sebelumnya, berupa; penambahan 129 sumber gempa baru, termasuk sesar aktif di darat dan laut; peningkatan jumlah segmen sesar aktif, seperti di Jawa (36 menjadi 82), Sumatera (56 menjadi 86), dan Kalimantan (3 menjadi 11); pembaruan katalog gempa hingga tahun 2024, dengan relokasi hiposenter berbasis model kecepatan 3D; mengintegrasi data terbaru dari geologi, GPS, dan seismologi untuk pemodelan bahaya yang lebih akurat; pemilihan Ground Motion Prediction Equation (GMPE) yang disesuaikan dengan karakteristik tektonik Indonesia; dan penggunaan pendekatan Probabilistic Safety Hazard Analysis (PSHA) dan Deterministic Safety Hazard Analysis (DSHA) serta penerapan logic tree untuk mengakomodasi ketidakpastian ilmiah.
Seminar sosialisasi ini dinilai sangat strategis bagi pelaku industri konstruksi dan infrastruktur. Peta terbaru ini menjadi dasar penting bagi pembaruan standar SNI 1726 dan SNI 2833 serta penilaian risiko proyek di seluruh wilayah Indonesia. Melalui paparan para pakar nasional, acara ini memberikan panduan teknis dan kebijakan terkini—mulai dari dampak pembaruan PGA dan percepatan spektral hingga implikasi desain struktur—yang krusial untuk memastikan keamanan proyek, perencanaan investasi, dan ketahanan infrastruktur jangka panjang.
Seminar sosialisasi ini menghadirkan Narasumber Utama (Keynote Speech) Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Doddy Hanggodo, M. PE., yang akan memberikan paparan Arah dan Strategi Mitigasi Resiko Gempa di Indonesia dari desain ketahanan gempa infrastruktur bangunan; dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. yang akan menyampaikan Arah Kebijakan dan Strategi Penguatan Kapasitas Ilmiah untuk Pemenuhan Kebutuhan Penguasaaan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan berketahanan bencana. Pada kesempatan Seminar ini, Rektor ITB, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T., dan Duta Besar Australia di Jakarta menyampaikan sambutannya. Prof. Dr. Daniel Murdiarso, Ketua AIPI akan juga menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka acara Seminar Sosialisasi ini.
Seminar Sosialisasi ini menghadirkan Narasumber Pertama, Prof. Sri Widiyantoro, Guru Besar ITB yang juga Anggota AIPI akan menyampaikan paparan berjudul “Pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia.”
“Peta 2024 bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi lompatan ilmiah yang memasukkan temuan sesar aktif baru dan model probabilistik yang semakin presisi,” ungkapnya.
Narasumber Kedua, Ir. Lutfi Faizal, dari PuSGeN akan membeberkan paparan berjudul “Peran Kementerian PU dalam Penguatan Kebijakan dan Regulasi Infrastruktur Tahan Gempa untuk Ketahanan Nasional.” Sedangkan Narasumber Ketiga adalah Prof. Dr. Masyhur Irsyam, akan menyampaikan papapan berjudul “Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia 2024 dan Aplikasinya untuk Perencanaan Gedung dan Infrastruktur Tahan Gempa.”
“Pemutakhiran peta gempa ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan infrastruktur nasional,” ujar Prof. Masyhur Irsyam, Guru Besar Teknik Sipil dan Perencanaan ITB yang juga Anggota AIPI ini.
Narasumber keempat adalah Prof. Iswandi Imran, Anggota AIPI yang juga Guru Besar ITB ini, yang akan menyampaikan presentasi bertema “Implikasi Pemutakhiran Peta Bahaya Gempa Indonesia terhadap Aspek Teknis dan Kebijakan serta Strategi Mitigasi yang diperlukan.” Pembahasan meliputi implikasi teknis terhadap SNI 1726:2023, perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur vital, serta kebijakan mitigasi risiko yang harus diintegrasikan ke seluruh level pemerintahan, unngkapnya lebih lanjut. Seluruh rangkaian Papapran Sosialisasi yang dilanjutkan dengan Diskusi ini akan dipandu oleh Dr. Daryono dari BMKG.
Melalui pembaruan peta gempa 2024, Indonesia mengambil langkah penting untuk membangun negeri dengan lebih aman. AIPI mengajak semua pihak—pemerintah, industri, dan masyarakat—untuk menyambut pembaruan ini sebagai kesempatan menjaga keselamatan dan meningkatkan kualitas pembangunan nasional.
Website : aipi.or.id
Instagram : aipi_Indonesia
Tweeter : AIPI_id
Youtube : AIPI_Indonesia
Penulis Siaran Pers:
Sigit Asmara Santa
Biro Adm. Ilmu Pengetahuan, AIPI.