
Siaran Pers
Seminar Nasional
“Sinkronisasi Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa (SINTHESA) dengan Program Swasembada Pangan”
Jakarta, 7 Juli 2025
Bagaimana menjembatani kekuatan ekonomi lokal desa dengan ambisi besar swasembada pangan nasional? Seminar Nasional bertajuk "Sinkronisasi Sistem Integrasi Horisontal Ekonomi Desa (Sinthesa) dengan Program Swasembada Pangan" yang akan digelar pada Kamis, 10 Juli 2025 pukul 08.30-15.15 WIB di Ruang Pertemuan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Lantai 17 Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jln. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, ingin mencoba menjawab tantangan tersebut. Menghadirkan akademisi, praktisi pertanian, dan pemangku kebijakan dari berbagai daerah, forum ini menjadi ajang strategis untuk merumuskan langkah konkret memperkuat posisi desa sebagai tulang punggung ketahanan pangan Indonesia.
Acara penting dan startegis ini diselenggarakan atas kerjasama AIPI, Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), IPB University, SAINSX didukung oleh berbagai Asosiasi dan Industri yang bergerak di bidang pangan dan ternak. Perhelatan ini diselenggarakan secara hibrida yang dapat diikuti melalui Aplikasi Zoom dengan tautan https://s.id/SEMNAS_SINTHESA dan disiarkan pula melalui Aplikasi YouTube melalui tautan https://s.id/YTSEMNAS_SINTHESA.
Seminar nasional ini akan menghadirkan Narasumber Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai Pembicara Kunci yang dimohonkan menyampaikan Arah Kebijakan Pemerintah di Bidang Ketahanan Pangan khususnya Program Swasembada Pangan Nasional. Selanjutnya Prof. Dr. Muladno, penggagas Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) akan menyampaikan paparan ilmiah bertajuk “Tridarma Perguruan Tinggi, SINTHESA, dan Ketahanan Pangan”; diikuti oleh paparan dari Pemerintah Pusat - Kepala Badan Pangan Nasional, H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T., Ph.D. yang akan menyampaikan tema berjudul “Kebijakan Nasional dalam Swasembada Protein”; paparan dari wakil Pemerintah Daerah yang akan menyampaikan tema “Penguatan Ekosistem Pangan di Daerah” yang akan disampaikan oleh Drs. Sokhiatulo Laoli. M.M adri ASPEKSINDO & APKASI.
Narasumber dari kalangan Akademisi membawakan presentasi berjudul “Model Pendampingan SPR dan Korporasi Rakyat” yang akan disampaikan oleh Dr. Miftahul Munir dari UNISKA/AGISPRINA; dan paparan praktisi disampaikan oleh Arya Wisnuardi, SE, M. Si. Yang juga Wakil Wali Utama SASPRI yang akan mengungkapkan pengalaman lapangan berjudul “Gerakan SASPRI dan Dampaknya di Daerah”; yang kemudian diikuti paparan Prof. Dr.rer.nat. Jaenal Effendi, S.Ag., M. A. dari PSP3 IPB dengan menyampaikan tema “Diseminasi Lumbung Pangan Daerah”. Semua rangkaian di atas akan dimoderatori oleh Dr. Bramada W. Putera.
Seminar diawali dengan Pembukaan oleh Ketua AIPI, Prof. Daniel Murdiarso, diikuti sambutan dari Ketua Dewan Guru Besar IPB, Prof. Dr. Evy Damayanthi, MS., dan selanjutnya penyampaian sambutan oleh Ir. Ruri Sarasono, MBA., selaku Direktur UtamaPT. Permata Kreasi Media (ILDEX)
Upaya membangun ketahanan pangan melalui implementasi program swasembada pangan menjadi pondasi utama untuk menjaga kedaulatan dan keberlanjutan bangsa. Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan kini sudah melampai 284,44 juta jiwa lebih, memerlukan bahan pangan yang terus meningkat, dan lonjakan signifikan. Demikian pula kebutuhan khususnya protein hewani, turut mengalami lonjakan. Hal ini menuntut adanya sistem produksi dan distribusi pangan yang efisien, berkeadilan, dan mampu menjawab tantangan zaman.
Sektor peternakan rakyat memiliki posisi strategis dalam menjawab kebutuhan pangan tersebut, terutama karena keterlibatannya yang langsung dengan masyarakat desa sebagai produsen utama. Di sisi lain, peternakan rakyat masih menghadapi berbagai kendala struktural, seperti skala usaha kecil, manajemen tradisional, serta keterbatasan akses terhadap teknologi, pasar, dan permodalan.
Melalui Gagasan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), yang diinisiasi IPB University pada 2013, secara bertahap mengatasi tantangan itu. Beberapa sosok alumni jebolan SPR telah bertransformasi dari peternak tradisional menjadi pengusaha ternak kolektif berjamaah. Keberhasilan ini didasarkan pada penguatan kapasitas kelembagaan, profesionalisme, dan penerapan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan usaha peternakan selama mengikuti program SPR. Dalam jangka panjang, para alumni SPR yang tergabung Solidaritas Alumni SPR Indonesia (SASPRI) sangat berperan penting dalam membangun kelembagaan ekonomi di tingkat kecamatan secara terintegrasi dengan Perguruan Tinggi, Pemda, dan kalangan Mitra Swasta.
Peran SASPRI yang sangat penting tersebut didukung oleh perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Strategis Perguruan Tinggi Pengelola SPR Indonesia (AGISPRINA). Lokasi alumni SPR dijadikan sebagai kawasan riset dan inovasi teknologi insan SPR untuk digunakan kegiatan tridharma perguruan tinggi civitas academica kampus. Termasuk pendampingan profesional dalam bisnis kolektifnya dalam upaya mewujudkan swasembada bahan pangan yang masih perlu perjuangan bersama. Dalam hal ini peran penting pemerintah daerah sangat diharapkan untuk memicu terbangunnya ekosistem bisnis integrasi horizontal yang melibatkan alumni SPR sebagai komponen utamanya selain anggota asosiasi pelaku usaha dari hulu sampai hilir.
Sebagai salah satu bentuk intervensi struktural dari sisi kelembagaan pangan lokal, Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Perdesaan (PSP3) IPB University menggagas program Lumbung Pangan Daerah. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas, dengan membangun jejaring distribusi pangan antarwilayah, pengelolaan cadangan pangan desa, serta integrasi sistem logistik lokal yang mendukung stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Lumbung Pangan Daerah menjadi salah satu instrumen konkret dalam mewujudkan SINTHESA (Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa) yang terdesentralisasi, inklusif, dan berbasis pada kearifan lokal.
Untuk itu, dibutuhkan sebuah forum kolaboratif yang mampu menyatukan kekuatan berbagai pemangku kepentingan—peternak, perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan masyarakat—dalam satu kerangka integrasi yang sistemik dan horizontal. Untuk mendukung dan selaras dengan kegiatan Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa (SINTHESA) tersebut, maka Forum SASPRI-AIPI-IPB-ILDEX (SAINX) - Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia – AIPI, IPB University bekerjasama dengan Lembaga Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia - DIPI, menyelenggarakan Seminar Nasional yang melibatkan para ahli lintas bidang yang terkait”. Forum ini tidak hanya sebagai ruang diskusi, tetapi juga wahana perumusan agenda bersama, inovasi kebijakan, dan aksi konkret untuk mewujudkan kemandirian pangan. SINTHESA bertujuan menjadi simpul integrasi kelembagaan yang memperkuat sinergi antar sektor, menyelaraskan program-program lintas aktor, serta mengatasi fragmentasi dalam pengelolaan sistem pangan nasional, khususnya berbasis komunitas.
Seminar hybrid ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan gagasan program Lumbung Pangan Daerah sebagai pemantik terwujudnya SINTHESA kepada publik dan mempertemukan aktor-aktor kunci dalam industri pangan bangsa. Diharapkan, melalui seminar ini, terbentuk kesepahaman dan komitmen bersama dalam membangun sistem integrasi horizontal antar pelaku industri pangan, sekaligus menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan, serta membuka peluang kerja sama lintas sektor yang konkret dan berkelanjutan dalam mewujudkan program swasembada pangan Indonesia.
Akhirnya dengan memformulasikan tujuan utama seminar ini dalam format untuk: 1)mendeseminasikan program Lumbung Pangan Daerah sebagai simpul kolaborasi lintas sektor dalam menerapkan SINTHESA; 2) mengangkat peran alumni SPR dalam membangun usaha kolektif berbasis korporasi rakyat; 3) mendorong adopsi pendekatan Tetra Helix sebagai arsitektur baru dalam pengembangan peternakan rakyat. Disamping itu ikut mendorong dan menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mendukung swasembada pangan nasional, serta menyusun rencana kerja kolaboratif lintas sektor dalam penguatan sistem pangan nasional yang dapat dijadikan pola kerjasama bersama. Diharapkan , sektor-sektor ekonomi di desa yang kerap berjalan sendiri-sendiri dapat bekerjasama secara terpadu. Kehadiran Sinthesa menjembatani kekuatan kolektif itu agar saling menopang secara horizontal—antara pertanian, UMKM, koperasi, dan teknologi lokal—dalam satu ekosistem pembangunan desa yang terintegrasi.
Website : aipi.or.id
Instagram : aipi_Indonesia
Tweeter : AIPI_id
Youtube : AIPI_Indonesia
Penulis Siaran Pers:
Sigit Asmara Santa
Biro Adm. Ilmu Pengetahuan, AIPI.