Siaran Pers

Webinar

“Peran Sains dan Teknologi dalam Mendukung Transformasi Strategi Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045 – Peran Pemerintah dalam Research and Development “

Jakarta, 7 September 2025.

Menuju Indonesia Emas 2045, sains dan teknologi tidak lagi sekadar pelengkap, melainkan penggerak utama transformasi strategi pembangunan nasional. Dalam konteks inilah, peran pemerintah dalam memperkuat research and development (R&D) menjadi penentu arah kemajuan bangsa agar mampu bersaing di kancah global.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) berkolaborasi dengan Badan Keahlian DPR RI menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk “Peran Sains dan Teknologi dalam Mendukung Transformasi Strategi Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045 – Peran Pemerintah dalam Research and Development (R&D)” pada hari Rabu, 10 September 2025 pukul 13.00 – 16.00 WIB platform daring.

Perhelatan Webinar Nasional secara daring ini bertujuan untuk: 1) menggali peran kritikal sains dan teknologi dalam proses transformasi strategi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045; 2) mendalami integrasi antara perencanaan pembangunan, pengembangan R&D, dan industrialisasi nasional; dan 3) menghasilkan dan memperoleh masukan dan rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) untuk penguatan kebijakan  sainstek nasional.

Webinar terbuka bagi para akademisi dan peneliti, pejabat pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri dan asosiasi, mahasiswa dan profesional muda, dan organisasi masyarakat sipil dan media, serta masyarakat pemerhati kebijakan riset iptek. Acara webinar dapat diikuti melalui Aplikasi Zoom dengan tautan https://s.id/Research_Development , atau Meeting ID: 858 3858 1950 dan Passcode: KIS_AIPI; dan ditayangkan pula melalui saluran YouTube di https://s.id/YTResearch_Development.

Webinar Nasional ini merupakan kelanjutan dan pendalaman Webinar Pertama yang diselenggarakan secara daring pada Rabu, 20 Agustus 2025, dengan mengusung tema besar “Peran Sains Dan Teknologi Dalam Mendukung Transformasi Strategi Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”. Salah satu hasil penting yang didapat adalah pentingnya memperkuat sektor manufaktur Indonesia menuju transisi dari ekonomi berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis produk. Indonesia perlu meningkatkan produktivitas melalui teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), dan inovasi untuk meningkatkan daya saing baik domestik maupun global.

Webinar ini akan menghadirkan tokoh-tokoh kunci dari kalangan pemerintah, akademisi, dan praktisi riset di sektor industri, antara lain: pertama, Wakil Menteri Keuangan RI - Prof. Suahasil Nazara, S. E., M. Sc., Ph. D. – yang akan mengupas persoalan bagaimana strategi pemerintah mengalokasi anggaran negara yang dapat memastikan sains dan teknologi menjadi penggerak utama dalam transformasi pembangunan nasional. Juga akan menjelaskan bagaimana prioritas pembiayaan untuk riset dan inovasi ditentukan dalam kerangka belanja negara. Bagaimana pemerintah menentukan skema pembiayaan inovatif (misalnya, insentif fiskal atau dana matching) untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri. Bagaimana Kemenkeu mengukur return on investment (ROI) dari investasi di sektor sains dan teknologi?

Narasumber kedua, Dirjen R&D, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI - Dr. M. Fauzan Adziman – yang akan menguraikan kebijakan Kemendikbudristek menjamin bahwa ekosistem pendidikan tinggi dan riset mampu menjawab tantangan transformasi pembangunan nasional. Apa saja langkah konkret untuk memperkuat link and match antara riset akademik dan kebutuhan industri,  bagaimana mendorong kolaborasi riset antarlembaga dan lintas disiplin untuk menciptakan inovasi berdampak besar, serta strategi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas riset terapan yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Dari kalangan legislasi, AIPI dan BK DPR menghadirkan narasumber ketiga Wakil Ketua MPR dan Anggota Komisi X DPR - Dr. Lestari Moerdijat–bagaimana peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung riset dan pengembangan (R&D) di sektor bisnis secara umum, serta bagaimana ini berkontribusi pada pembangunan dan transformasi ekonomi nasional? Dalam perspektif legislasi, apa saja langkah konkret yang sudah atau akan diambil untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam mendorong inovasi melalui R&D? Juga bagaimana DPR (dengan persetujuan pemerintah) mengalokasikan anggaran untuk R&D sehingga mendorong transformasi ekonomi?

Narasumber keempat adalah adalah Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas - Pungkas Bahjuri Ali, STP., MS., Ph.D – yang akan membeberkan perencanaan pemerintah dalam mengintergrasikan sektor sains dan teknologi ke dalam Rencana Pembangunan. Apakah ada roadmap khusus pembangunan sains dan teknologi sebagai enabler lintas sektor pembangunan? Bagaimana Bappenas mendorong sinergi antara kebutuhan pembangunan dan kapasitas riset nasional? Indikator keberhasilan apa sajakah  yang digunakan untuk mengukur dampak implementasi?

Namasumber kelima dari kalangan perguruan tinggi dengan menghadirkan Rektor IPB - Prof. Dr. Arif  Satria yang akan menjelaskan peran dan strategi perguruan tinggi yang mengampu ilmu-ilmu multidisiplin dalam mengintegrasikan limu-ilmu sains, sosial humaniora, dan teknologi untuk mendukung transformasi pembangunan nasional.  Peran IBP dalam mendorong riset interdisipliner untuk menjawab isu-isu kompleks dalam pembanguan, dan kemanfaatan hasil riset dan teknologi untuk program pengabdian masyarakat, serta peran dalam menghubungkan sektor akademik, industri dan pembuat kebijakan. 

Prof. Raymon Tjandradiwinata, Ph. D., Direktur PT Dexa Medica, sebuah perusahaan farmasi terkemuka, akan menjadi narasumber keenam. Raymon, sebagai pelaku industri akan menyampaikan pandangannya tentang peran pemerintah dalam mendukung pengembangan riset dan teknologi baru yang dapat meningkatkan daya saing industri farmasi Indonesia, terutama dalam konteks transformasi ekonomi, dan juga tentunya persoalan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan farmasi swasta dalam melakukan riset dan pengembangan produk baru, dan bagaimana pemerintah bisa membantu mengatasi tantangan ini; serta perihal kemitraan antara sektor swasta dan pemerintah dapat dioptimalkan dalam hal R&D untuk menciptakan produk farmasi yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan daya saing global Indonesia.

Dari unsur swasta AIPI dan BK DPR RI, menghadirkan narasumber ketujuh dari KADIN Indonesia – Dr. Hj. Lily S. Warsitova – Ketua Komite Tetap Riset dan Teknologi UMKM yang akan memaparkan bagaimana dunia usaha melihat peran strategis sains dan teknologi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tantangan dan peluang utama yang dihadapi pelaku industry dalam mengadopsi hasil riset  dan inovasi, serta bagaimana KADIN memfasilitasi kemitraan sector swasta dan lembaga riset dan pendidikan agar insentif atau kebijakan yang telah ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan investasi dalam riset, pengembangan, dan inovasi.

Para narasumber akan berbagi perspektif tentang bagaimana riset dan pengembangan dapat menjadi fondasi kebijakan publik, bagaimana inovasi dapat diterjemahkan menjadi solusi nyata, serta bagaimana pemerintah dapat memastikan keberlanjutan R&D di Indonesia, dalam menopang langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045.

Webinar Nasional ini akan dibuka oleh Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo - Wakil Ketua AIPI, dan Sambutan Selamat Datang oleh Prof. Dr. Bayu Dwi Anggono, SH., M.H. - Kepala Badan Keahlian DPR RI. Di akhir acara, Prof. Dr. Syarif Hidayat, Ph. D. - Ketua Kmisi Ilmu Sosial AIPI akan menyampaikan ringkasan kesimpulan sementara dan kata penutup.

Website              : aipi.or.id

Instagram     :  aipi_Indonesia
Tweeter         :  AIPI_id
Youtube         : AIPI_Indonesia

Penulis Siaran Pers:

Sigit Asmara Santa

humas@aipi.or.id

Biro Adm. Ilmu Pengetahuan,  AIPI.